Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

[ Ngopini ] : Sertifikasi Nikah... Syarat Wajib, Syarat Sah, atau Sunah?

Gambar
Obrolan pagi ini diawali dengan julid-an Mamak soal anak tetangga yang baru saja masuk kuliah a.k.a. maba, tapi justru mau melangsungkan prosesi lamaran. Apakah memang sudah menjadi naluri mamak-mamak nggak bisa untuk tidak berkomentar soal kehidupan orang luar? "Lha neg wis ngono kuwi lak yo rasah kuliah wae to?" ungkap Mamak berapi-api. Jika sudah begitu saya dan Bapak hanya mendengarkan, sesekali tanya kalau kepo. Atau menanggapi untuk sekadar ' nglegani '. Kadang kalau julid-nya kelewatan saya atau bapak menegur: "Tiati lho, Mak weki ra ngono kui...." "Hayo suudzan... suudzan...," yang sering saya katakan sambil nunjuk-nunjuk Mamak setengah tertawa. "Ngko awakdewe yo marai diomongke uwong lho, Mak...." Lalu mamak sambil mecucu pun mutung, "Yowis! Rasido cerita!" Dan segala tanggapan-tanggapan lain yang menunjukkan seakan-akan Mamak adalah orang paling berat dalam menanggung dosa ghibah. Seakan l

[ Ngoceh ] : Tentang Dendam, Orang yang Tersakiti, dan Bias Konfirmasi

Gambar
Ini adalah sebuah random talk tentang: Dendam. Entah kenapa sekarang saya jadi tidak bisa woles dengan tingkah/perilaku seseorang setelah sebelumnya, saya adalah orang yang cinta damai. Selow. Biasa aja. Kayak Pak Jokowi. Bahkan sangat berbakat untuk bersikap ‘seakan tak terjadi apa-apa’ kepada yang menyakiti. Namun akhir-akhir ini, saya sedikit putus asa dengan human being s . Gampang down karena perlakuan/komentar orang, bahkan kadang, sekalipun itu tidak ditujukan pada saya . Overthinking! Segala perlakuan orang lain terhadap saya di masa lalu seakan ter- recall tanpa komando akibat terstimulus oleh beberapa hal yang saya rasa dan saksikan belakangan. Benci pada orang-orang yang tidak bisa memahami orang lain, tidak bisa selow, terlalu membesar-besarkan keburukan suatu hal, bersikap seolah-olah dia tak pernah melakukan kealpaan sama sekali, atau tidak akan pernah melakukan kebodohan serupa di masa depan, atau – lagi – tidak akan melakukan hal teledor – dengan kata lain