SO7 : Pertama dan Selamanya

Diakui atau tidak, semua orang pasti pernah yang namanya ngefans sama orang. Melewati masa-masa mengagumi idol, mengimitasi, mengikuti, bahkan memuja tokoh-tokoh terkenal yang biasanya sejenis artis atau penyanyi. Buatku ngefans sama orang itu wajar-wajar aja. Kenapa? Karena aku pernah ada di posisi mereka :p

Sheila On 7?

Sebenarnya ngefansku pada mereka terjadi secara tidak sengaja.

Berawal dari kelas tujuh SMP, waktu itu guru Bahasa Indonesia nyuruh kami buat nulis surat untuk idola. Aku yang notebene nggak mengikuti perkembangan zaman, bahkan penentang aliran idolisme garis keras, langsung bingung, panik, gigit jari, sampai pengen jambak rambut kuntilanak saking frustasinya. Aku bener-bener nggak punya idola waktu itu selain Rasul dan Bapakku. Sumvih!

Masak iya nulis surat buat Rasul? Rasul emang bisa Bahasa Indonesia? Lagipula beliau sudah meninggal sejak berabad-abad lamanya.

Nulis surat buat Bapak?

Hello... syaratnya kan orang terkenal... siapa coba yang kenal Bapakku?

Ketika yang lainnya sudah menulis kalimat pembuka surat mereka, aku masih merenung, memikirkan, dan masih mencari-cari figur yang sekiranya pernah singgah di hatiku. Saat itu adalah saat di mana aku lagi demen banget sama yang namanya kartun kaya Naruto, inuyasha, One Piece, Eyesield 21 (tulisannya bener ga sih?). apalagi?

Tapi aku nggak mau dikatain absurd karena nulis surat buat mereka!

Sebenarnya bisa aja sih aku asal mencantumkan nama. Tapi jelas, aku nggak mau ngefans sama orang yang salah, apalagi ngaku-ngaku ngefans sama orang yang betul-betul nggak aku fenin.

Akhirnya setelah mencari ilham di gua Hira (halah) aku menemukan satu band yang pantas buat aku idolin (sape lo sape mereka).

Tara...... : Sheila On 7!

Alasannya? Simpel, sih.

1. Vocalisnya mirip Bapakku.

Banyak yang bilang kalau Bapakku itu mirip Duta Sheila On 7. Dan ketika aku amati baik-baik, yah... iya, sih. Dikit.

Bangga dong punya Bapak yang mirip artis.

mana Duta mana Bapakku :P

2. Sheila On 7 adalah band yang pertama kali aku kenal sejak kecil.

Yang bikin aku kenal SO7 juga Bapakku, sob! Karena Bapakku orang musik, beliau jaman muda selalu aja nyetel lagunya SO7. Saking seringnya tu kaset diputer, ampe lepek bikin gambarnya buret dan nggak layak lagi buat diliat.

Dan Sephia adalah single yang paling aku ingat karena lagu itu yang peling nge-hits.

Udah?

Udah.

Akhirnya aku tulis surat itu. Surat yang bersumber dari dasar hati yang terdalam. Surat yang bikin aku senyum sendiri bahkan ketawa kadang. Aneh menurut teman-temanku karena ketika yang lain nulis surat buat Gita Gutawa, Mika Tambayong, Cakha Icil, dan sederet artis muda lainnya, aku justru milih SO7. Nggak salah sih, Cuma waktu itu SO7 lagi tenggelam, bahkan terlupakan. Selain itu mereka juga udah termasuk tua walau nggak terlalu.

Dan nggak lama ini, aku nemuin lagu mereka lagi. Judulnya Dan. Itu gara-gara aku baca artikel tentang Lagu Teromantis dan lagu ‘Dan’ adalah salah satunya.

Itulah yang membuat aku ingat pernah memiliki idol yang satu ini.

Kudonlot beberapa single lawas mereka. Setelah selesai kudonlot, segera aku jongkok di pojok kamar untuk bernostalgia, mendengar Dan, Seberapa Pantas, ATYPK, Sahabat Sejati, dll.

Sedikit bangga aku mengidolakan tokoh-tokoh yang emang luar biasa. Profesional, berbakat, dan nggak asal tenar. Itu berarti aku nggak salah pilih, kan? Dari tahun 1996 sampai sekarang, SO7 tetap memiliki eksistensi tersendiri di hati masyarakat indonesia di semua kalangan.

Aku seneng karakter suara Om Duta yang khas, variasi gitar Om Eros yang kece badai, gebukan drumnya Om Anton ataukah om Brian, Om Sakti, dan Om Adam dan semuanyaaa...

Semua lagu-lagu mereka bener-bener bermutu, nunjem, dan berkesan.

Suatu kali aku pernah punya keinginan duet bareng mereka. Tapi aku cukup tahu bahwa itu nggak mungkin bangetz pake zet! Maka untuk mengobati rasa inginku itu, demi merealisasikan itu semua, aku nge-mix suaraku dengan lagu SO7 Sahabat Sejati. Mulai dari Audacity, Audio Converter, dan Vegas aku pake buat merealisasikan semua itu. Karena kualitas rekamannya buruk (recorder laptop) maka jangan heran kalau hasilnya buruk (itu emang dasar suaramu, pret!). Hasilnya...

Buih...

Luar biasa –

merusakkan telinga.

Persambungannya masih belum natural. Itu karena aku belum canggih memanipulasi atau mengoplosnya. Maklum, masih belajar.

Buat yang mau denger, coming soon deh. wkwkwk

Dan sekarang, aku sudah memutuskan. Aku sudah memutuskan akan tetap terus mendukung mereka, menjadi salah satu orang yang selalu menantikan karya luar biasa mereka. Aku sudah memutuskan untuk setia pada mereka. Pada Sheila On 7.