Tips Nulis from Diva Press

Wolaaaaa... senang sekali bisa blogging lagi. dan tentunya, akan ada sesuatu yang sayaa bagikan.
apakah itu? .........
tet teret-tereeeeet!!
#SeninMenulis!
ini tips dari Diva Press Yogyakarta yang ku peroleh dari akun facebooknya. *semoga adminnya ridho, yak*
simak yak... cuuuusss~

Ada dua tujuan utama orang membaca buku: (1) Mendapatkan informasi dan (2) Mencari hiburan. Ketika salah satu atau dua dari tujuan utama membaca itu tidak tercapai, pembaca akan mulai bosan dan meletakkan bukunya. Sebagai penulis yg terancam keren, kita perlu tahu apa-apa saja sih yang membuat pembaca tertarik atau bosan saat membaca sebuah buku. Kita mulai dengan elemen-elemen yang membuat pembaca tertarik membaca sebuah buku dulu yoa #SeninMenulis
(1) Karakter, setting, plot semuanya terpakai sebagai penyusun jalannya cerita. Tidak ada bagian yang disia-siakan, bahkan karakter minor.
(2) Ketika kisah bergerak dan berpindah, tidak monoton atau berhenti di tempat. Sebuah cerita haruslah hidup, bergerak, maju, aktif.
(3) Ada konflik yang dihadirkan. Dalam cerita, konflik bukan sekadar bumbu penyedap. Konflik adalah penggerak utama cerita.
(4) Perhatikan bahwa kisah-kisah yang turut menyorot emosi karakter2 dalam cerita cenderung lebih disukai pembaca ketimbang yg datar2 saja
(5) Ada kejelasan ttg apa yg hendak dicapai oleh tokoh utama dalam cerita. Nah, model begini juga lebih disukai pembaca. Apakah untuk mencari jubah sakti, menemukan cinta sejati, mengejar cita-cita, atau mengalahkan musuh dunia. Tokoh utama hrs punya tujuan.

Itu tadi salah sedikit dari sekian banyak hal yang membuat pembaca terus melekatkan pandangannya kepada buku yg dibacanya. Berikutnya, kita bahas 9 hal yang bisa membuat pembaca cepat bosan saat membaca sebuah buku atau novel. #SeninMenulis

(1) Karakter atau cara penulis menulis yang "terlalu menggurui." Ok, kita semua memang butuh guru, tapi lama2 malas juga kl diguruin melulu?
(2) Terlalu banyak adegan atau pembahasan yang tdk penting alias tdk terlalu berkaitan dengan tema utama buku atau jalannya cerita.
(3) Tidak ada konflik! Sebuah novel tanpa konflik ibarat makan gorengan tanpa cabe. Tawar aja, dataarrrr kayak perut Mincob <-- ini bohong
(4) Terlalu banyak kebahagiaan. Pembaca cenderung bosan kalau menemukan karakter yg serba sempurna dan tak pernah bersusah payah.
"Pembaca cenderung bosan kalau menemukan karakter yg serba sempurna" <-- Bilang saja kalian iri weeee *kemudian dilempar sendal
(5) Tidak jelas ini cerita atau tema bukunya mau di bawa kemana. Males ya kalau baca buku ngak jelas gitu.
(6) Terlalu banyak sudut pandang. Ok, terlalu banyak karakter dlm satu cerita msh bs dimaklumi, tapi jangan ada terlalu banyak sudut pandang. Pembaca ingin terlibat intens dan mendalami perasaan salah satu atau salah dua karakter saja, jangan semuanya.
(7) Motif yang menggerakkan cerita kurang jelas. Karakter utama bingung mau ngapain dan tidak tahu apa yng ia kejar.
(8) Ceritanya kurang "emosional", datar, kering. Karakter utama dlm naskah fiksi sebaiknya manusia atau mahkluk yg bisa dipahami manusia. Cerita tentang sebuah kubus yang patah hati. Bingung ngak? Sama sih kalau bingung hihihi. Karena kita cenderung lebih mudah dekat kepada yg menyerupai kita, maka tambahkan unsur emosi manusia dlm ceritamu. Manusiawikan karaktermu.
(9) Tidak menyenangkan untuk dibayangkan/diimajinasikan. Novel yg bagus adl yg dapat "ditayangkan" dlm pikiran kita, seperti menonton film. Ketika pembaca mengalami kesulitan membayangkan karakter, setting, motif cerita, emosi dalam sebuah cerita, ia akan berhenti membaca.

Karenanya, detailkan deskripsimu, perkuat motif penggerak ceritamu, tambahkan elemen-elemen emosional dalam karyamu. Manusiawikan novelmu. Teruslah menulis, banyak-banyak membaca karya penulis besar, maka keterampilan menulismu pada akhirnya akan berubah menjadi seni.


nah, itu lah guys! tetep semangat menelurkan karya... salam keep writting ^-^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SO7 : Pertama dan Selamanya

FREEDAY OR ANIDAY WHATEVER

Nggak Penting~