Faktor Terjadinya Perilaku Menyimpang
- Sosialisasi tidak sempurna
Proses sosialisasi
merupakan prasyarat terjadinya proses internalisasi. Sedangkan proses
internalisasi merupakan proses pengendapan nilai budaya ke dalam diri
manusia, dalam arti, sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam
masyarakat menjadi bagian dari dirinya sendiri.
Dewasa ini, kita
sering dibuat prihatin oleh pemberitaan tentang peristiwa tawuran
yang melibatkan antar pelajar, tawuran antarpemuda, tawuran
antarkampung, bahkan tawuran antarsuku.
Penanaman
nilai-nilai keagamaan yang tidak sempurna, misalnya yang berkaitan
dengan keimanan, akhlak atau budi pekerti, dan sebagainya akan
menimbulkan kepribadian yang tidak kokoh.
Jika kepribadian
yang labil seperti itu bertemu dengan bentuk-bentuk penyimpangan
dan/atau kejahatan yang ada di tengah-tengah masyarakat, maka tidak
mustahil jika akan terjadi proses peniruan (imitation)
sehingga terciptalah perilaku meyimpang baru yang lebih berbahaya.
Jika ditinjau dari
proses psikologi, sifat suka menyendiri (suka mengasingkan diri)
dipandang sebagai suatu sifat yang mengandung bahaya. Orang yang suka
menyendiri atau mengasingkan diri mengakibatkan kurangnya pergaulan.
Kurang pergaulan akan menyebabkan terjadinya proses sosialisasi yang
tidak sempurna. Keadaan seperti itu pada gilirannya akan menimbulkan
perilaku yang meyimpang. Pemabuk dan pecandu narkoba dapat dianggap
sebagai contoh dari perilaku menyimpang yang diakibatkan oleh proses
sosialisasi yang tidak sempurna.
Proses sosialisasi
yang sempurna akan terjadi manakala adanya kerjasama yang optimal
antara :
- Keluarga sebagai pendidikan informal
- Sekolah sebagai pendidikan formal, dan
- Masyarakat sebagai pendikan nonformal
keluarga
sekolah |
masyarakat |
Ketiga lembaga
pendidikan tersebut harus bahu membahu melaksanakan fungsi
sosialisasi sistem nilai dan sistem budaya kepada generasi muda yang
meneruskan cita-cita masa depan . Itulah sebabnya Ki Hajar Dewantara
mengatakan ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat
Pnedidikan yang akan membentuk kepribadian seseorang.
generasi penerus masa depan |
- Sub Kebudayaan menyimpang
Lingkungan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang karena dengan
lingkunganlah seseorang terlibat dalam proses sosialisasi. Sedangkan
proses sosialisasi merupakan awal dari proses inkulturasi, yakni
proses pengendapan sistem nilai dan sistem norma yang ada di
lingkungan tersebut menjadi sistem nilai yang tertanam di dalam diri
sendiri, yakni sebagai kepribadian.
lingkungan mempengaruhi proses sosialisasi |
Mengingat begitu
besarnya pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kepribadian, maka
orangtua wajib memilihkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan
anak sebagai generasi penerus. Pergaulan seseorang dengan lingkungan
budaya yang berbeda menimbulkan proses alih budaya. Jika suatu sistem
kebudayaan dianggap menyimpang dengan sistem kebudayaan yang berlaku
di tengah-tengah masyarakat luas, maka akan menimbulkan proses
penyerapan terhadap sub kebudayaan yang menyimpang (devian
subculture).
Perilaku menyimpang
tersebut dapat terjadi sebagai akibat dari pergaulan dengan sistem
budaya yang berbeda (differential
association).
Komentar
Posting Komentar