[Muisi]: Untuk Siapa

Lelaki tua penjaja koran
Berdiri tegak di pinggir perempatan
Meluncur dari mulutnya sepotong-sepotong berita untuk membangkitkan rasa penasaran
Tak terlihat keberatan
Terhadap apa yang harus ia lakukan
Kemudian aku bertanya...
Sebenarnya,
Untuk siapa semua ini ia lakukan?

Perempuan tua pembawa kipas
Ditebasnya asap yang membumbung dengan ikhlas
Berharap daging-daging  yang ditusukinya segera melunak
Bumbu kacang ia lumurkan dengan sangat pas
Siang malam memikul tampah di atas kepala
Berjalan dengan tawadhu' dan khusyu'
Berkeliling ke desa-desa
Melayani perut-perut manusia
Sejenak, kemudian aku bertanya...
Sebenarnya,
Untuk siapa ia lakukan ini semua?

Lelaki tua pembawa sapu
Pagi, siang, sore, terus bergelut dengan debu
Dengan sabar, ia sisir aspal jalanan
Menyingkirkan daun-daun yang berguguran
Baginya, menyenangkan hati orang adalah kebaikan
Maka ditatanya jalanan-jalanan
Agar sedikit lebih indah untuk dipandang
Lama aku mengamatinya hingga hatiku mengaungkan sebuah pertanyaan.
Sebenarnya...
Untuk siapa semua ini ia lakukan?

Perempuan tua pembawa jarum
Kesehariannya hanya benang, kain, dan mesin
Kain dipotong, dirasuki benang, dan disambungkan dengan bagian yang lain
Ditemani suara mesin yang bising
Ia terus memacu jarumnya
Saat yang lain terlelap dalam mimpinya,
Ia masih terjaga
Kali ini... aku tak lagi bertanya
Karena aku tahu... untuk siapa ia lakukan ini semua

Perempuan tua yang kedua,
Aku hidup bersamanya
Dialah perempuan tua yang biasa kupanggil dengan Mamak
Aku tahu
Aku tahu untuk siapa ia lakukan ini semua

Lelaki tua penjaja koran
Perempuan tua pembawa kipas
Lelaki tua pembawa sapu
Perempuan tua pembawa jarum

Mereka berjuang di tempat yang berbeda,
Cara mereka juga berbeda.
Tapi aku yakin, mereka mempersembahkan ini semua untuk satu nama
Nama yang mereka sebut sebagai anak

Rumah Allah, 18 Maret 2016
Nur A. Rini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SO7 : Pertama dan Selamanya

[ Lagi Bener ] : (Bukan Lagi) Sebuah Rahasia

FREEDAY OR ANIDAY WHATEVER