[Ngoceh] Semacam Klarifikasi

Untuk kedua kalinya, deretan baju-baju perempuan membuatku kecewa. Apakah sudah tidak ada model baju yang simpel, tapi fashionable. Berkali-kali aku mengitari area pakaian perempuan, tapi yang kutemukan tidak sesuai yang aku cari. Apa ya? Terlalu wah dan heboh. Menurutku. Dan bagiku.
Beberapa hari yang lalu aku pergi ke suatu toko, cari-carilah. Lumayankan Mamak lagi bolong. Lagian aku juga butuh me-restock pakaian-pakaianku. Walau itu hanya sedikit demi sedikit, satu kali seminggu (eh terlalu mupeng) atau sebulan. 
Pertama yang kutuju adalah deretan kemeja. Namun nihil, aku tidak menemukan kemeja-kemeja yang biasa tergantung rapi di tempatnya. Justru kaos-kaos yang kutemukan. Maka aku berputar-putar untuk menemukannya. Aku garuk-garuk kepala, ternyata tatanan toko itu ganti. Membuatku sedikit sulit untuk menemukan barang dengan kategori tertentu. Perempuan dan laki-laki pun sudah memiliki area masing-masing.
Tidak beruntungnya, aku datang setelah lebaran. So, banyak gantungan-gantungan yang kosong tak berisi. Yang ada hanya sisa, karena lebaran tentu saja banyak yang mengambil pakaian panjang. Ada dua kemeja, tapi aku kurang suka. Kotak-kotak, dan klimir-klimir. Hal lain yang tidak kusukai dari mode pakaian wanita sekarang, bahannya terlalu tipis. Apalagi yang kaos... bee, kaya saringan tahu. Harga segitu di kaos cowok udah dapet kaos yang kualitasnya aye. Maka ketika itu (beberapa hari sebelum kejadian (?) ini), yang kusabet justru kaos cowok. Jaman segitu cowok dan cewek belum terpisah areanya. Jadi gampang nyusup. Wkwk.
Maka ketika pencarianku tak juga membuahkan hasil, aku mulai berencana untuk menyusup ke man area. Tapi... Hanya ada kaum Adam di sana (yaiyalah). Rame pula. Nggak mungkin juga aku langsung ndesel tanpa malu. Maka yang bisa kulakukan hanyalah berjalan-jalan pura-pura melihat-lihat outfit cewek. Menunggu daerah sana sepi. Namun kemudian, Mamak memanggilku, menawarkan dan menyuruhku menjajal baju. Model masa kini katanya, kemeja coklat yang pada kenyataannya pas (bahkan aku hampir mengambilnya) tapi modelnya itu lho... njerbabo dan terlalu wah. Gimana ya aku harus nggambarinnya? Ya gitu deh. Perlu waktu lama bagiku untuk bepikir. Daripada nanti nyesel, aku memutuskan untuk mengembalikannya di gantungan. Mulai berjalan ke tempat yang dari tadi aku lirik. Dan benar, baru saja masuk, mataku sudah ditarik oleh  salah satu kemeja yang ada di sana. Kemeja ukuran M cowok, yang tentu saja pas buatku. Haha. Mulanya aku berpikir, "Ini kemeja kok rada nyewek?"
Tanpa babibu, aku langsung mengambilnya. Karena udah capek, hanya itu barang yang aku dapat. Syukurnya Mamak langsung setuju aja. Biasanya kalau tahu aku milih baju cowok... Haih. 
Dan perlu diketahui, seorang cewek yang memilih mengenakan baju cowok itu bukan berarti menyalahi takdir. Ayolah, itu hanya persoalan selera berpenampilan. Style! Semua orang itu memiliki ciri khas masing-masing. Dan style termasuk ciri, yang bisa membentuk kekhasan kita. Aku malah kurang suka orang yang senengnya ngikut-ngikut, terbawa arus mode, tapi tetep menghargai mereka tentu saja. Nggak tentrem banget hidupnya ngikut orang, dan yang diikutin tentu saja lebih berpunya. Tekor dong lama-lama. Sudahlah, ukannya lebih enak menentukan sendiri bagaimana kita di mata orang? :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SO7 : Pertama dan Selamanya

FREEDAY OR ANIDAY WHATEVER

Nggak Penting~