Mimpi Itu Bernama...?
mencoba menghilangkan kepenatan, dan ternyata ku temukan di sini, di dunia macam begini. Mencoba menghibur diri setelah menghadapi kenyataan yang sebetulnya pahit #ehm. tapi, pada akhirnya aku percaya bahwa ini keputusan Allah, takdir Allah Yang Maha Luar Biasa :D
mencoba mengevaluasi diri, tapi... kenapa aku masih saja belum menerimanya?
oke, sebenarnya ini sebuah curhat yang nggak penting. yup tentang yang satu ini : (sebenarnya aku nggak mau ngomong itu apa). tapi... ya gimana ya?? #errrr
mungkin ini biasa sih... tapi, ya gimana ya??
duh, ini ngomong apa sih? kasih tahu aja napa!
baik, ini berawal dari sebuah tawaran Guru Kimia-ku waktu kelas sepuluh. mengingat nilai kimiaku dulu ya lumayanlah *lagi-lagi tak ulangi : dulu
beliau berkata, "Udah ikut olimpiade apa?"
aku jawab,"Nggak ikut."
beliau menyahut,"Ikut kimia ya! biar jadi generasi.... bla-bla-bla dan seterusnya.
aku yang memandang bahwa menjadi anak olimpiade itu waw banget langung menghirup nafas berat. kepalaku mengangguk mantap!
ya, itu dulu. setahun yang lalu.
sekarang?
mimpiku yang bernama Olimpiade Sains itu kini benar-benar hanya mimpi. ya, hanya mimpi karena ketidakampuanku untuk mewujudkannya lagi. aku kuat kok, kuat banget :P padahal udah berpa tetes air mataku merembes *usap dulu. manusia itu, memang nggak bisa menyembunyuikan apapun dalam hatinya.
dan... ini karena aku juga!
terimakasih pada salah seorang kawanku yang menegurku atas ke-'santai'-anku. walaupun sejujurnya aku nggak suka itu *maaf aku jujur
dia bilang,"Kamu nggak belajar? emang udah belajar si 'dia' (temanku yang lain) belajar!"
aku jawab,"lha kenapa?" *mulai panas --sebenarya ini nunjem banget
dia bilang, "Kok santai banget!"
pfuuuuuuhhh. dan lagi-lagi terimakasih kepada kawanku itu :)
aku sih biasa aja nggak lolos *wuswuswus
walau, sampai sekarang... masih kurang terima aja *njuk karepmu ki piye jal?
itu berawal dari sebuah pagi hari. barengan sama kawanku -lumayan deket (nggak sekelas) yang dia juga mengikuti pembinaan olimpiade yang sama. pagi di mana sorenya akan diadakan seleksi.
dia bilang, "aku nggak belajar. kamu emang belajar?"
aku hanya bilang... "ehhhh?" karena menghargai apa yang sudah ia lakukan. aku tak menjawab karena pasti itu kedengaran sombong. lihat aja!
"aku nggak belajar, emang kamu iya?"
"iyalah!" --sombong banget
sudah. itu cukup membuatku sesak setelah tahu bahwa ia lolos.
Allah, bagaimana tentang yang satu ini? yang pada intinya adalah, kalau orang ingin berhasil harus berusaha di atas rata-rata orang? Walau aku sadar bahwa usahaku cuma segitu doang! tapi ya... gimana ya??
teringat semangatku akhir kelas sepuluh. mempersiapkan diri untuk yang satu ini... download soal sana-sini. nyicil-nyicil lah istilahnya. dan sekarang... #errr
dan obsesiku itu sampai ku tulis pada salah satu catatanku. ya, di daftar obsesi-obsesiku. dan dia di nomor 27 : Lolos seleksi olimpiade kimia dan jadi yang terbaik. aku tahu, dan cukup tahu bahwa sekarang... itu udah nggak mungkin lagi.
aku nggak akan salahin siapa-siapa. walau itu orang yang ngrecokin aku waktu pengerjaan soal seleksi berlangsung. juga, nggak akan menyalhkan diriku sendiri #ehh. karena aku emang nggak mau disalahin :P
dan pada akhirnya, kecuekanku pada-Nya membuahkan ini semua. kemalasanku, ketinggian hatiku, ketidakbenaran dalam niatku, dan semuanya! Allah, makasih ya... aku tahu Engkau sayang banget sama aku. Engkau menghendaki aku biar bisa mengikuti mid kan? iya? *waks
dan memang aku selalu percaya bahwa Dia benar-benar sayang sama aku (masih sayang sama aku). walau sebenarnya aku nggak tahu Dia sendiri #eehh. karena aku nggak pernah tahu -dan mungkin nggak pernah mau tahu perasaan Dia. padahal ia selalu mengerti perasaanku :)
sebenarnya nggak apa-apa sih, cuman... ya gimana ya??
orangtuaku? tambah nyesek kalau Bapak udah bilang gini : ya nggak apa-apa. belajar terus.
pfffff. gimana sob? sakit banget rasanya. berasa nggak berguna aja jadi anak. nggak bisa nglakuin apa-apa!!
udah ya, daripada ini mata meleleh lagi, mending udahan aja :)
semangat aja buat temen-temenku :* lakukan yang terbaik, ya. karena kalian bener-bener yang terbaik :D
ohiya, Amal dan Dinar semangat yaaa :) aku nggak apa-apakok, beneran! justru kalian yang harus semangat. semangat! semangat!!
mencoba mengevaluasi diri, tapi... kenapa aku masih saja belum menerimanya?
oke, sebenarnya ini sebuah curhat yang nggak penting. yup tentang yang satu ini : (sebenarnya aku nggak mau ngomong itu apa). tapi... ya gimana ya?? #errrr
mungkin ini biasa sih... tapi, ya gimana ya??
duh, ini ngomong apa sih? kasih tahu aja napa!
baik, ini berawal dari sebuah tawaran Guru Kimia-ku waktu kelas sepuluh. mengingat nilai kimiaku dulu ya lumayanlah *lagi-lagi tak ulangi : dulu
beliau berkata, "Udah ikut olimpiade apa?"
aku jawab,"Nggak ikut."
beliau menyahut,"Ikut kimia ya! biar jadi generasi.... bla-bla-bla dan seterusnya.
aku yang memandang bahwa menjadi anak olimpiade itu waw banget langung menghirup nafas berat. kepalaku mengangguk mantap!
ya, itu dulu. setahun yang lalu.
sekarang?
mimpiku yang bernama Olimpiade Sains itu kini benar-benar hanya mimpi. ya, hanya mimpi karena ketidakampuanku untuk mewujudkannya lagi. aku kuat kok, kuat banget :P padahal udah berpa tetes air mataku merembes *usap dulu. manusia itu, memang nggak bisa menyembunyuikan apapun dalam hatinya.
dan... ini karena aku juga!
terimakasih pada salah seorang kawanku yang menegurku atas ke-'santai'-anku. walaupun sejujurnya aku nggak suka itu *maaf aku jujur
dia bilang,"Kamu nggak belajar? emang udah belajar si 'dia' (temanku yang lain) belajar!"
aku jawab,"lha kenapa?" *mulai panas --sebenarya ini nunjem banget
dia bilang, "Kok santai banget!"
pfuuuuuuhhh. dan lagi-lagi terimakasih kepada kawanku itu :)
aku sih biasa aja nggak lolos *wuswuswus
walau, sampai sekarang... masih kurang terima aja *njuk karepmu ki piye jal?
itu berawal dari sebuah pagi hari. barengan sama kawanku -lumayan deket (nggak sekelas) yang dia juga mengikuti pembinaan olimpiade yang sama. pagi di mana sorenya akan diadakan seleksi.
dia bilang, "aku nggak belajar. kamu emang belajar?"
aku hanya bilang... "ehhhh?" karena menghargai apa yang sudah ia lakukan. aku tak menjawab karena pasti itu kedengaran sombong. lihat aja!
"aku nggak belajar, emang kamu iya?"
"iyalah!" --sombong banget
sudah. itu cukup membuatku sesak setelah tahu bahwa ia lolos.
Allah, bagaimana tentang yang satu ini? yang pada intinya adalah, kalau orang ingin berhasil harus berusaha di atas rata-rata orang? Walau aku sadar bahwa usahaku cuma segitu doang! tapi ya... gimana ya??
teringat semangatku akhir kelas sepuluh. mempersiapkan diri untuk yang satu ini... download soal sana-sini. nyicil-nyicil lah istilahnya. dan sekarang... #errr
dan obsesiku itu sampai ku tulis pada salah satu catatanku. ya, di daftar obsesi-obsesiku. dan dia di nomor 27 : Lolos seleksi olimpiade kimia dan jadi yang terbaik. aku tahu, dan cukup tahu bahwa sekarang... itu udah nggak mungkin lagi.
aku nggak akan salahin siapa-siapa. walau itu orang yang ngrecokin aku waktu pengerjaan soal seleksi berlangsung. juga, nggak akan menyalhkan diriku sendiri #ehh. karena aku emang nggak mau disalahin :P
dan pada akhirnya, kecuekanku pada-Nya membuahkan ini semua. kemalasanku, ketinggian hatiku, ketidakbenaran dalam niatku, dan semuanya! Allah, makasih ya... aku tahu Engkau sayang banget sama aku. Engkau menghendaki aku biar bisa mengikuti mid kan? iya? *waks
dan memang aku selalu percaya bahwa Dia benar-benar sayang sama aku (masih sayang sama aku). walau sebenarnya aku nggak tahu Dia sendiri #eehh. karena aku nggak pernah tahu -dan mungkin nggak pernah mau tahu perasaan Dia. padahal ia selalu mengerti perasaanku :)
sebenarnya nggak apa-apa sih, cuman... ya gimana ya??
orangtuaku? tambah nyesek kalau Bapak udah bilang gini : ya nggak apa-apa. belajar terus.
pfffff. gimana sob? sakit banget rasanya. berasa nggak berguna aja jadi anak. nggak bisa nglakuin apa-apa!!
udah ya, daripada ini mata meleleh lagi, mending udahan aja :)
semangat aja buat temen-temenku :* lakukan yang terbaik, ya. karena kalian bener-bener yang terbaik :D
ohiya, Amal dan Dinar semangat yaaa :) aku nggak apa-apakok, beneran! justru kalian yang harus semangat. semangat! semangat!!
aaaaak fahmay TT
BalasHapus